Sahabat pembaca sekalian, Goliath Bird-eating adalah laba-laba terbesar di dunia yang juga dikenal nama Theraphosa leblondi. Goliat Bird-eating adalah pemakan invertebrata seperti jangkrik dan vertebrata kecil seperti tikus dan kadal. Tidak mengherankan kadang kala laba-laba Goliath Bird-eating menangkap burung muda, meskipun ini adalah perilaku yang sangat langka dari laba-laba ini.
|
Image: nationalgeographic.com |
Laba-laba Goliath Bird-eating berasal dari daerah hutan hujan Amerika Selatan bagian utara, laba-laba raksasa ini memiliki rentang kaki dengan panjang 12 inci dan berat lebih dari 120 gram disaat mencapai usia dewasa,
Goliath Bird-eating biasanya ditemukan di daerah berawa atau rawa. Bukan saja mereka sangat mengerikan karena berukuran besar, mereka juga dapat hidup dan waktu lama. Goliath Bird-eating perempuan memiliki rentang hidup rata-rata antara 6 sampai 14 tahun, namun Goliath Bird-eating laki-laki memiliki umur lebih pendek hanya berkisar antara 3 sampai 6 tahun.
Laba-laba Goliat Bird-eating memiliki warna dari gelap ke coklat terang, mereka memiliki bulu di tubuh, perut, dan kaki. Untuk Goliath Bird-eating betina bisa bertelur di mana saja dengan jumlah telur berkisar antara 100-400 telur, yang akan menetas dalam waktu dua bulan.
Laba-laba Goliath Bird-eating mereka membuat suara mendesis ketika terganggu atau merasa terancam dan mempertahankan diri dengan cara menggigit. Goliath Bird-eating sama seperti halnya semua tarantula, memiliki taring cukup besar untuk merobek kulit manusia dan juga melepaskan bulu dari tubuh mereka ketika terancam. Untungnya, racun dari laba-laba ini yang relatif tidak beracun, namun gigitannya masih akan menyebabkan ketidaknyamanan dan pembengkakan selama beberapa jam.
Goliath Bird-eating melepaskan bulunya yang berduri dengan menjentikkan tubuhnya menyentuh kaki belakang ini akan menciptakan awan bulu-bulu halus yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan parah dan iritasi ketika bulu-bulu tersebut kontak langsung dengan kulit telanjang, atau ketika mereka terhirup.